[JAKARTA] Kapal Motor (KM) Levina I yang mengangkut 350 penumpang terbakar di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Kamis (22/2) sekitar pukul 05.20 WIB. Untuk sementara, sedikitnya tujuh penumpang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut. Hingga berita ini diturunkan, regu penolong dari TNI AL dan Badan SAR Nasional masih mencari korban lainnya dan berusaha memadamkan api.
Kadispen Armabar Letkol TNI Indra Pakan mengatakan Kamis siang, korban meninggal tujuh orang. Sementara 211 penumpang telah diselamatkan ke KM Levina II dan KM Ganesa. Mereka dijadwalkan tiba Kamis siang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Informasi penyelamatan penumpang sebanyak itu diterima oleh KRI Kobra, salah satu dari lima kapal yang diperintahkan Panglima Armada Barat (Pangarmabar) Laksda Muryono untuk membantu penyelamatan penumpang.
Kapolres Kesatuan Pengamanan Pelayanan dan Pelabuhan (KP3) Jakarta AKBP Angesta Romano Yoyol, menyebutkan, total muatan kapal antara lain, 42 truk, delapan mobil (sedan dan minibus) serta empat sepeda motor yang diparkir di dek bawah. Penyebab terbakarnya kapal Levina I masih diselidiki.
KM Levina I adalah kapal jenis roll on roll off (roro) berkapasitas 300 penumpang, terbakar di koordinat 5,19 Lintang Selatan dan 107,00 Bujur Timur, atau sekitar 50 mil laut dari Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal itu berlayar dari Pangkalan Balam, Pangkalpinang, Bangka Belitung, menuju Pelabuhan Tanjung Priok, dan terbakar ketika masuk alur Pabelokan.
Data berbeda menyebutkan, kapal tersebut mengangkut 221 penumpang, 15 anak buah kapal, sembilan sedan, dan 31 truk Kapal tersebut memiliki berat 1.791 ton dan diproduksi pada 1980.
Informasi yang dihimpun Pembaruan menyebutkan, KM Levina I dioperasikan PT Praga Jaya Sentosa (PJS). Namun, belum diperoleh konfirmasi dari PT PJS soal peristiwa tersebut. Pimpinan PT PJS, Jonathan S belum dapat dihubungi.
Dinas Penerangan TNI AL menyebutkan, kapal terdekat dengan posisi KM Levina I adalah KRI Kobra dan kemudian mengevakuasi penumpang. Pihak TNI AL juga mengerahkan lima dokter, 10 anggota tim kesehatan, dan 10 ambulans.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan, Bambang S Ervan, mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendapat informasi pasti soal terbakarnya Levina I. "Informasi baru kami terima tadi pagi. Kapal disebutkan terbakar, tetapi kami baru akan mengecek ke lapangan," ujar Bambang.
Dia mengatakan, Dephub sudah berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional, terutama untuk mengerahkan kapal-kapal penolong.
Sekretaris Perusahaan PT Pelni, Abubakar Goyim, membantah beredarnya isu bahwa KM Levina I milik PT Pelni.
"Sejak pagi banyak pihak yang menyebutkan kami sebagai pemilik KM Levina. Kami ingin luruskan, kapal itu tidak pernah dioperasikan dan tidak pernah dimiliki PT Pelni," ujar Goyim.
Bantuan Evakuasi
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Armada RI Kawasan Barat (Armabar) Letkol Laut (KH) Hendra Pakan, mengatakan, KRI Kobra sudah berkomunikasi dengan KM Levina II yang tidak jauh dari Levina I.
Menyusul kebakaran yang terjadi antara pukul 05.20 WIB dan 06.00 itu, Panglima Armabar Laksda TNI Muryono langsung memerintahkan lima KRI dan dua pesawat udara TNI AL bertolak untuk membantu pengevakuasian para penumpang dan awak kapal.
"Untuk membantu evakuasi, Armabar mengerahkan empat KRI yakni KRI Kobra, Lemadang, Viper, dan Sanca serta satu Kapal Angkatan Laut (KAL) Legian," katanya.
Selain itu, Armabar mengerahkan dua pesawat yakni satu Cassa dan satu Nomad. Dari Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dikerahkan dua KRI yaitu KRI Teluk Cirebon dan KRI Teluk Tomini. Basarnas mengerahkan dua helikopter.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksma TNI Slamet Yulistiono mengatakan, KM Levina II sudah berhasil mengevakuasi 211 penumpang KM Levina 1 yang selamat dan 15 ABK. Sedangkan KM Ganesha mengevakuasi tujuh penumpang yang meninggal, terdiri dari lima dewasa dan dua anak-anak.
Secara terpisah, Kepala SAR KPLP (Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai) Moris Orno mengatakan, kapal tersebut mengangkut 227 orang, termasuk 17 ABK. Hingga pukul 11.30 WIB kapal tersebut masih terbakar dan masih terus dilakukan upaya penyelamatan.
Seorang penumpang berhasil dievakuasi ke Jakarta. Penumpang tersebut diangkut kapal LNG yang merapat di dermaga Kali Kresek, Jakarta Utara, dekat kantor PT Pertamina.
Untuk penyelamatan para penumpang, sebanyak 15 kapal telah dikerahkan. Tempat penerimaan penumpang yang dievakuasi adalah di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok dan dermaga Kali Kresek.
Kebakaran yang menimpa Levina I, menambah daftar kecelakaan moda transportasi laut dalam kurun dua bulan terakhir. Sebelumnya, pada 31 Desember 2006, KM Senopati Nusantara tenggelam di Perairan Mandalika, Jepara, Jawa Tengah, dalam pelayaran dari Kalimantan menuju Semarang. Peristiwa itu menyebabkan ratusan penumpang ditemukan tewas, dan sebagian lagi belum diketahui nasibnya.
Yoni Wicaksono
L2G009012