Selasa, 24 November 2009

Sabang siap menjadi pelabuhan terbesar di ASIA (teguh fajar)


Saya yakin kamu2 semua sudah tahu bahwa pelabuhan tersibuk di Asia tenggara berada di Singapura. Yah..benar...Hidup mati Singapura sangan tergantung pada pelabuhannya. Pelabuhan Singapura adalah pelabuhan terbesar di Aisa, dan salah satu pelabuhan tersibuk di dunia. Pelabuhan Singapura tersebut setiap saat penuh dengan kapal-kapal kontainer, kapal bunker, kapal kargo, dan kapal penumpang.

spertinya tidak akan ada yang mau berpikir untuk mencoba menandingi kehebatan pelabuhan tersebut. KAMU SALAH.

Otoritas Pelabuhan Indonesia, bersama-sama dengan perusahaan asal Irlandia berniat untuk membuat pelabuhan Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam, menjadi pelabuhan Kontainer, paling besar dan komptetitif di Asia. Pelabuhan Sabang dideklarasikan sebagai pelabuhan bebas oleh pemerintah pada Desember tahun 2000. Ini berarti bahwa kapal2 asing bisa membongkar barang-barangnya tanpa harus membayar cukai dan pajak. Sabang berada 35 mil utara Banda Aceh, yang bisa ditempuh 10 menit dari Banda aceh melalui pesawat.

Direncanakan pelabuhan sabang akan memperlebar dermaganyanya hingga 2,5 kilometer, melebihi pelabuhan Singapura,dan juga menambah derek2nya hingga 15 sampai 25 yang akan mengangkat kontainer-kontainer tersebut. Usaha tersebut dibuat untuk menarik kapal2 kargo dan kontainer dari Eropa dan Timur Tengah dalam perjalannya menuju Asia timur seperti Cina, Jepang dan Korea Selatan.

Hmm...Coba pikirkan, akan lebih muda jika kapal2 tersebut bisa transit dan membongkar kontainer-kontainernya di Sabang dibanding mereka pergi ke Singapura. Dengan memperingan beban yang ditanggung tentu akan mempercepat perjalanan mereka

dan pikirkan waktu, Di pelabuhan Singapura yang super sibuk, kapal2 tersebut perlu waktu 2 hari untuk melewati dan membongkar muatannya dan 2 hari lagi pada perjalanan pulang. Kenapa harus membuang waktu jika ternyata kapal-kapal tersebut bisa pergi ke Sabang???

kumpulan kapal-kapal tua (prima trisnawan)







Tidak ada misteri dalam bagaimana cara kapal-kapal ini bisa sampai di sana, selama bertahun-tahun petugas pelabuhan Mauritania menerima bayaran murah dan mengizinkan kapal-kapal yang akan dibuang di pelabuhan. Membuang kapal sangat mahal, sehingga selama bertahun-tahun banyak perusahaan dari seluruh dunia menyingkirkan kapal-kapal yang tidak diinginkan mereka murah di Teluk Nouadhibou.

Fenomena ini dimulai pada tahun 80an, setelah nasionalisasi industri perikanan Mauritania, banyak kapal-kapal non-ekonomis ditinggalkan di sana.

Saking banyaknya kapal-kapal yang telah di tinggalkan, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana kapal-kapal penangkap ikan lokal dan kapal-kapal komersial menavigasi kapal mereka dengan aman ketika meninggalkan pelabuhan.

Dalam upaya untuk membersihkan lingkungan setempat, beberapa solusi telah diajukan untuk dipertimbangkan. Saran ini antara lain, men-derek kapal ke lokasi lain, dan ini juga tidak memungkinkan mengingat susahnya menggerakkan kapal-kapal yang banyak, saran lain, dengan cara meledakkan kapal-kapal tersebtu pun pasti tidak akan menjadi cara terbaik untuk memperbaiki keadaan, bahkan mungkin memperparah.

Senin, 23 November 2009

kapal nabi nuh(Efly Juanda)





Penemuan Kapal Nabi Nuh AS


Di sebuah gunung yg sentiasa diselimuti salju yg terletak di Timur Turki, tersembunyi sebuah misteri “berharga” yang berusia lebih dari 5000 tahun.

Peninggalan sejarah yg maha berharga itu bukan saja menarik minat para pengkaji Sejarah saja, namun pihak penyelidik US seperti CIA/KGB pun mencoba untuk melakukan penelitian disana. Sejauh ini CIA telah menggunakan satelite dan pesawat ‘Stealth’ utk mengambil gambar objek yg terdampar di puncak gunung tersebut. Gambar2 itu telah menjadi “rahasia besar” dan tersimpan rapi dengan kawalan yg ketat bersama dengan “rahasia2″ penting yg lain di Pentagon. Sudah beratus2 orang mencoba untuk mendaki Gunung Aghi-Dahl yg kerap dijuluki juga sebagai “Gunung Kesengsaraan” atau dengan nama peta-nya yaitu Mount Ararat, namun hanya beberapa2 orang saja yang berhasil menaklukannya.Sebagian lagi selebihnya hanyalah menambah deretan panjang pendaki-pendaki yang menjadi korban keganasannya. Hingga hari ini, hanya ada beberapa orang pendaki yg dapat sampai ke puncak Mt.Ararat sekaligus dapat menyaksikan dgn mata kepala sendiri sebuah artifak yg ‘mahaberharga’ tersimpan abadi dipuncaknya.

Lalu apakah sebenarnya artifak “mahaberharga” yang terkubur selama ribuan tahun di puncak Ararat itu?
Yup,menurut para ahli kepurbakalaan, mereka menafsirkan bahwa artifak dengan dimensi yang sangat besar tersebut tak lain adalah The Great Noah Ark (Perahu/Bahtera Nabi Nuh)!

Seperti yang kita ketahui bahwa The Great Pyramid of Giza, Mesir telah terkubur didalam tanah selama kurang lebih 2000 tahun lamanya sebelum ditemukan dan dilakukan penggalian terhadapnya. Begitu pula halnya dengan The Great Noah Ark ,sebelum terjadinya sebuah gempa bumi hebat yang melanda daerah itu pada 2 Mei 1988 silam ,artifak tersebut tertimbun di bawah salju hampir selama 5000 tahun lamanya tanpa ada yang mengetahui bahwa sebenarnya tersimpan sebuah rahasia besar didalamnya.

Sebenarnya, zaman Nabi Noah AS dulu tidaklah seprimitif yg kita semua bayangkan. Pada hakikatnya pengetahuan Sains dan teknologi mereka sudah maju pada masa itu.
Contohnya dari beberapa hasil temuan di kaki Mount Ararat, Para Pengkaji dan Scientist Russia telah menemui lebih kurang 500 kesan artifak batu baterai elektrik purba yg digunakan utk menyadurkan logam.Tentunya temuan tersebut bisa membuktikan bahwa masyarakat zaman Nabi Noah/Nuh telah mengenal listrik.

Mengikut perkiraan para ahli ,Nabi Noah AS kira-kira memulai membangun bahteranya pada tahun 2465 B.C dan hujan lebat baru turun dan mengguyur bumi selama bertahun- tahun sehingga mengakibatkan munculnya air bah maha dasyat yang rata-rata dapat mengahiri sebagian populasi manusia dimuka bumi diperkirakan terjadi pada 2345 B.C

Rupa bentuk dari The Great Noah Ark itu sendiri sebenarnya tidak sama dengan bentuk kapal laut masa kini pada umumnya. Menurut para peneliti dan pendaki yg pernah melihat langsung “Noah Ark” di puncak Mt.Ararat serta beberapa image yang diambil dari pemotretan udara,The Great Noah Ark memang merupakan sebuah bahtera yang berdimensi sangat besar dan kokoh.

Kontruksi utamanya tersusun oleh susunan kayu dari species pohon purba yg memang sudah tidak bisa ditemui lagi didunia ini alias sudah punah.Pengukuran obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki dengan panjang dari bahtera kurang lebih 500 kaki,83 kaki lebar,dan 50 kaki tinggi. Ada juga Para Pengkaji berpendapat,”Noah Ark” berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola.

Luas pada bagian dalamnnya cukup utk menampung ratusan ribu manusia.Jarak dari satu tingkat ke satu tingkat lainnya ialah 12 hingga ke 13 kaki. Sebanyak kurang lebih ribuan sampai pulahan ribu balak kayu digunakan untuk membangunnya.
Totalnya,terdapat kurang lebih ratusan ribu manusia dan hewan dari berbagai species yang ikut menaiki bahtera ini,Mengikuti kajian dari Dr.Whitcomb, kira2 terdiri 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung,6300 jenis reptilia,2500 jenis amfibia yg menaiki The Great Noah Ark tersebut,sisanya adalah para kaum Nabi Nuh yang percaya akan ajaran yang dibawanya.Total berat kargo/muatan bahtera itu keseluruhan mungkin mencapai kurang lebih 24,300 ton.

Di sekitar obyek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah “drogue-stones”, di mana pada zaman dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level “iron oxide” atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut setelah dilakukan penelitian bahwa jenis “vessel” ini telah berumur lebih dari 100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.

Beberapa sarjana berpendapat bahwa kemungkinan besar ‘Noah Ark’ ini dibangun disebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yg terletak di selatan Iraq.
Jika ia dibangun di selatan Iraq dan akhirnya terdampar di Utara Turkey,kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 Km. Mount Ararat Mt.Ararat itu sendiri bukanlah sembarang gunung,ia adalah sebuah gunung yg unik. Diantara salah satu keunikan yg terdapat pada gunung ini ialah, pada setiap hari akan muncul pelangi pada sebelah utara puncak gunung itu.

Mt.Ararat ini ialah salah satu gunung yg mempunyai puncak yg terluas di muka bumi ini. Statusnya juga merupakan puncak tertinggi di Turki yaitu setinggi 16,984 kaki dari permukaan air laut.Sedangkan puncak kecilnya setinggi 12,806 kaki .Jika kita berhasil menaklukkan puncak besarnya ,kita dapat melihat 3 wilayah negara dari atasnya, yaitu “Russia,Iran, dan Turkey”.
Sebuah “batu nisan” yg didakwa kepunyaan nabi Nuh AS telah dijumpai di Mt.Lebanon di Syria. Batu nisan itu berukuran 120 kaki panjang.

Pada tahun 1917,Maharaja Russia Tsar Nicholas II mengirim sejumlah 150 org pakar dari berbagai bidang yg terdiri dari saintis,arkeolog dan tentara untuk melakukan penyelidikan terhadap The Great Noah Ark tersebut.

Setelah sebulan, tim ekspedisi itu baru sampai ke puncak Ararat. Segala kesukaran telah berhasil mereka lewati, dan akhirnya menemukan perahu Nuh tersebut. Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin

Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin. Mereka mencoba mengukur panjang perahu Noah dan didapati berukuran panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki, sebagian lainnya tenggelam di dalam salju. Hasil dari perjalanan itu dibawa pulang dan mau diserahkan kepada Tsar, malangnya sebelum sempat melaporkan temuan itu ke tangan kaisar, Revolusi Bolshevik Komunis (1917) meletus. Laporan itu akhirnya jatuh ke tangan Jenderal Leon Trotsky. Sehingga sampai sekarang masih belum diketahui, apakah laporan itu masih disimpan atau dimusnahkan.

HOVERCRAFT(Ilman Aghniya)





Hovercraft kapal amfibi sepintas bentuk kendaraan ini seperti pesawat yang dapat difungsikan mengangkut pasukan dari kapal yang akan didaratkan, dapat mendarat disegala medan, dioperasikan dilaut, Rawa, Padang rumput, padang pasir hingga di darat.
Hovercraft berjalan di atas bantalan udara (air cushion). Bantalan udara ini ditimbulkan dengan cara meniupkan udara ke ruang bawah hovercraft (plenum chamber) melalui skir (sekat yang lentur) hingga tekanan udara di dalam plenum chamber lebih tinggi ketimbang tekanan udara luar hingga timbul gaya angkat.


Untuk menggerakkan hovercraft, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari propeller seperti pada pesawat udara. Gaya angkat hovercraft bekerja pada penampang yang luas, hingga tekanan terhadap tanah atau air (ground pressure) yang ditimbulkan tak besar. Jadi, kendaraan ini dapat berjalan di atas lumpur, air maupun daratan dengan membawa beban cukup berat.

Karena tidak ada kontak langsung antara hovercraft dan daratan (air), hambatan kecil hingga hovercraft dapat melaju dengan kecepatan tinggi. Melihat kemampuan teknis, penggunaan hovercraft dapat memberikan beberapa keuntungan. Kendaraan ini hampir tidak terpengaruh oleh kondisi tanah (air) di bawahnya, seperti perairan dangkal, laut berkarang dan perairan berarus deras dapat dilintasi dengan mudah.

hovercraft dapat melintasi rintangan keras sampai setinggi 0,5 meter atau lebih tanpa kesulitan berarti. Alat ini dengan sifat amfibinya, tidak diperlukan prasana pelabuhan khusus atau dapat mendarat di mana saja sebagai contoh di pantai.



Bahan baku utama pembuatan Hovercraft, yakni Rubberizing Nylon. Karena itu kendati melintasi medan ranjau, Hovercraft tersebut tidak akan meledak sebab bahan baku ini tidak mengaktifkan ranjau laut maupun darat, selain itu hovercraft tidak bisa dideteksi oleh sensor sonar.

Peralatan produksi dalam negeri ini mempunyai kemampuan angkut 20 personel dengan beban 2 ton. Jarak tempuh hingga 450 km, sedangkan kecepatan mencapai 40 knot, kendaraan ini sangat cocok digunakan Marinir dalam operasi amfibi.

Hovercraft yang dimiliki Koarmatim surabaya saat ini berjumlah empat buah dan berada dibawa satuan kapal amfibi Koarmatim, sedangkan 2 unit sekarang berada di kapal Rumah Sakit KRI dr. Suharso-990 didalam Tenk deck.

Keunikan Hovercraft ini mempunyai tenaga pendorong menggunakan baling-baling yang terpasang pada bagian belakang atas, layaknya seperti pesawat udara kendaraan ini juga dapat bergerak cepat dan gesit dapat dioperasikan siang dan malam hari dengan dilengkapi sistim navigasi dan komunikasi yang modern. Kendaraan ini juga dilengkapi lampu anti kabut yang terpasang dibagian depan kiri kanan dan dibagian atas.

Kendaraan ini juga dapat dipersenjatai untuk melindungi dari dari serangan musuh, saat bergabung dengan TNI AL Hovercraft ini hampir setiap latihan operasi amfibi digunakan seperti operasi amfibi yang diadakan Kaimana Papua, Sangata Kalimantan Timur dan beberapa operasi lainnya yang diadakan TNI AL. Kemudian kendaraan ini juga dapat digunakan untuk mobilisasi cepat VVIP.
Sejak 1988, Rusia telah memiliki hovercraft militer yang cukup menarik perhatian Amerika Serikat. Mungkin memang tak ada teknologi baru dari alat ini. Namun, ukuran yang sangat besar menjadi begitu istimewa.

Hovercraft ini disebut "Zubr", dan sampai saat ini brand itu dikabarkan masih tetap memegang rekor sebagai hovercrat militer terbesar di dunia.


Dengan berat 621 ton, Zubr mampu membawa muatan dua kali lebih banyak dibanding kendaraan sejenis yang dimiliki oleh angkatan laut Amerika Serikat. Dengan daya angkut seperti itu, Zubr dapat membawa beberapa tank dan kendaraan tempur lainnya dalam satu kali angkut. Bahkan masih ada cukup ruang membawa peluncur misil serta berbagai peralatan berat lainnya.

Ketiga kipas raksasa yang ada di punggungnya membuat Zubr mampu dipacu hingga kecepatan 60 knot. Zubr mampu mengambil muatan dari kapal induk yang terletak 300 mil dari bibir paatai, dan membawa muatan-muatan itu langsung ke daratan dalam waktu singkat. Tidak hanya itu, Zubr juga diperlengkapi persenjataan berat yang mampu menembus garis pantai musuh dengan mudah. (Jurnal nasional, 1 Juli 2009/ humasristek)

kapal pesiar termewah(eli akim)





Oasis of the Seas: kapal pesiar terbesar di dunia siap berlayar
Posted on November 4th, 2009 by Otakku
Masih ingat dengan kapal pesiar Royal Caribbean dengan panjang 360 m?


Ada kabar baik bagi anda yang ingin berpetualang di kapa pesiar Oasis of The Seas ini (namanya bukan Royl Caribbean lagi) karena kapal pesiar ini akan mulai beroperasi dalam waktu dekat.


Kapal ini akan mulai berlabuh di pelabuhan Lauderdale, Florida, Amerika pada tanggal 11 November nanti.

Harga tiketnya sendiri akan dijual mulai US$ 750 untuk 4 malam berada di kapal terbesar ini.

Selasa, 17 November 2009

Blog Entry JENIS KAPAL PERANG TERBARU YANG DI MILIKI INDONESIA (Dimas Maulana)





LANTAMAL IV (28/1) - Kehadiran KRI Hasanuddin-366, kapal perang yang canggih dan modern ini merupakan kebanggaan bangsa Indonesia, karena kapal ini merupakan generasi yang terbaru dan mempunyai kemampuan yang jauh lebih maju dari kapal yang kita miliki sekarang ini, karena kapal jenis Korvet terbaru yang kita miliki adalah buatan sekitar tahun 1981/1982 atau sekitar 25 tahun yang lalu. Kapal tersebut, menambah perkuatan jajaran Armada atau khususnya menambah perkuatan bagi sistem pertahanan di laut bangsa Indonesia.



On Board di kapal tersebut, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Sumardjono beserta beberapa Staf Kasal, ‘Sang Inspirator’ kapal korvet Sigma class yang juga mantan Kepala Staf TNI AL yaitu Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh dan Menristek Prof. Kusmayanto Kadiman, MSc, PHD



Acara penyambutan tersebut dihadiri Komandan Lantamal IV Laksma TNI Among Margono SE, Laksma TNI Marsetio MM, para pejabat teras Lantamal IV dan Komandan Guskamlabar, Minggu (27/1) di dermaga Fasharkan Mentigi, Tanjunguban, Pulau Bintan.



KRI Hasanuddin-366 dirancang secara unik sesuai dengan bentuk dan model SIGMA atau Ship Geometric Modullarity Approach dimana rancang bangun kapal terintegrasi dalam satu modular geometris yakni suatu kapal yang didesain integral yang fungsi asasinya dapat disesuaikan dengan yang diinginkan, terutama dalam hal persenjataan.



Persenjataan yang dimiliki KRI Hasanuddin-366, terdiri dari AAW/Anti Air Warfare (anti serangan udara), AsuW/Anti Surface Warfare (anti kapal atas air), ASW/Anti Submarine Warfare (anti kapal selam), EW/Electronic Warfare (perang elektronika) dengan rincian, Meriam Super Rapid 76 mm, Rudal Anti Kapal Exocet MM-40, Rudal Anti Pesawat Udara jenis Mistral Simbad-Tetral, Canon Denel Vektor 20 mm dan Torpedo.



Serupa dengan KRI Diponegoro-365, KRI Hasanuddin-366 dirancang secara flexibility dan affordability sebagai Naval Patrol Vessel, yang mampu menembus segala cuaca. Karakteristik kapal memiliki bobot 1.600 ton, panjang geladak utama 90 meter, draft 3,46 meter, lebar 12,2 meter, tinggi 8,2 meter, kecepatan jelajah 25,2 knot, kecepatan maksimal 28 knot, awak kapal 80 orang, dengan daya tahan operasi di laut 20 hari.


Kehadiran SIGMA yang sarat dengan teknologi mutakhir akan menambah efisiensi dan efektivitas operasional TNI AL, karena kapal tersebut selain mengemban tugas utama tempur laut melalui pelaksanaan pengamatan maritim (Maritime Surveillance), peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti udara, juga mampu menyelenggarakan tugas-tugas tambahan yakni pengamanan dan SAR di laut.


Dimas Maulana
L2G009016


KM Levina I Terbakar, 7 Tewas Posisi Kapal 50 Mil Laut dari Tanjung Priok (Yoni Wicaksono)


[JAKARTA] Kapal Motor (KM) Levina I yang mengangkut 350 penumpang terbakar di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Kamis (22/2) sekitar pukul 05.20 WIB. Untuk sementara, sedikitnya tujuh penumpang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut. Hingga berita ini diturunkan, regu penolong dari TNI AL dan Badan SAR Nasional masih mencari korban lainnya dan berusaha memadamkan api.

Kadispen Armabar Letkol TNI Indra Pakan mengatakan Kamis siang, korban meninggal tujuh orang. Sementara 211 penumpang telah diselamatkan ke KM Levina II dan KM Ganesa. Mereka dijadwalkan tiba Kamis siang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Informasi penyelamatan penumpang sebanyak itu diterima oleh KRI Kobra, salah satu dari lima kapal yang diperintahkan Panglima Armada Barat (Pangarmabar) Laksda Muryono untuk membantu penyelamatan penumpang.

Kapolres Kesatuan Pengamanan Pelayanan dan Pelabuhan (KP3) Jakarta AKBP Angesta Romano Yoyol, menyebutkan, total muatan kapal antara lain, 42 truk, delapan mobil (sedan dan minibus) serta empat sepeda motor yang diparkir di dek bawah. Penyebab terbakarnya kapal Levina I masih diselidiki.

KM Levina I adalah kapal jenis roll on roll off (roro) berkapasitas 300 penumpang, terbakar di koordinat 5,19 Lintang Selatan dan 107,00 Bujur Timur, atau sekitar 50 mil laut dari Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal itu berlayar dari Pangkalan Balam, Pangkalpinang, Bangka Belitung, menuju Pelabuhan Tanjung Priok, dan terbakar ketika masuk alur Pabelokan.

Data berbeda menyebutkan, kapal tersebut mengangkut 221 penumpang, 15 anak buah kapal, sembilan sedan, dan 31 truk Kapal tersebut memiliki berat 1.791 ton dan diproduksi pada 1980.

Informasi yang dihimpun Pembaruan menyebutkan, KM Levina I dioperasikan PT Praga Jaya Sentosa (PJS). Namun, belum diperoleh konfirmasi dari PT PJS soal peristiwa tersebut. Pimpinan PT PJS, Jonathan S belum dapat dihubungi.

Dinas Penerangan TNI AL menyebutkan, kapal terdekat dengan posisi KM Levina I adalah KRI Kobra dan kemudian mengevakuasi penumpang. Pihak TNI AL juga mengerahkan lima dokter, 10 anggota tim kesehatan, dan 10 ambulans.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan, Bambang S Ervan, mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendapat informasi pasti soal terbakarnya Levina I. "Informasi baru kami terima tadi pagi. Kapal disebutkan terbakar, tetapi kami baru akan mengecek ke lapangan," ujar Bambang.

Dia mengatakan, Dephub sudah berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional, terutama untuk mengerahkan kapal-kapal penolong.

Sekretaris Perusahaan PT Pelni, Abubakar Goyim, membantah beredarnya isu bahwa KM Levina I milik PT Pelni.

"Sejak pagi banyak pihak yang menyebutkan kami sebagai pemilik KM Levina. Kami ingin luruskan, kapal itu tidak pernah dioperasikan dan tidak pernah dimiliki PT Pelni," ujar Goyim.

Bantuan Evakuasi

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Armada RI Kawasan Barat (Armabar) Letkol Laut (KH) Hendra Pakan, mengatakan, KRI Kobra sudah berkomunikasi dengan KM Levina II yang tidak jauh dari Levina I.

Menyusul kebakaran yang terjadi antara pukul 05.20 WIB dan 06.00 itu, Panglima Armabar Laksda TNI Muryono langsung memerintahkan lima KRI dan dua pesawat udara TNI AL bertolak untuk membantu pengevakuasian para penumpang dan awak kapal.

"Untuk membantu evakuasi, Armabar mengerahkan empat KRI yakni KRI Kobra, Lemadang, Viper, dan Sanca serta satu Kapal Angkatan Laut (KAL) Legian," katanya.

Selain itu, Armabar mengerahkan dua pesawat yakni satu Cassa dan satu Nomad. Dari Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dikerahkan dua KRI yaitu KRI Teluk Cirebon dan KRI Teluk Tomini. Basarnas mengerahkan dua helikopter.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksma TNI Slamet Yulistiono mengatakan, KM Levina II sudah berhasil mengevakuasi 211 penumpang KM Levina 1 yang selamat dan 15 ABK. Sedangkan KM Ganesha mengevakuasi tujuh penumpang yang meninggal, terdiri dari lima dewasa dan dua anak-anak.

Secara terpisah, Kepala SAR KPLP (Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai) Moris Orno mengatakan, kapal tersebut mengangkut 227 orang, termasuk 17 ABK. Hingga pukul 11.30 WIB kapal tersebut masih terbakar dan masih terus dilakukan upaya penyelamatan.

Seorang penumpang berhasil dievakuasi ke Jakarta. Penumpang tersebut diangkut kapal LNG yang merapat di dermaga Kali Kresek, Jakarta Utara, dekat kantor PT Pertamina.

Untuk penyelamatan para penumpang, sebanyak 15 kapal telah dikerahkan. Tempat penerimaan penumpang yang dievakuasi adalah di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok dan dermaga Kali Kresek.

Kebakaran yang menimpa Levina I, menambah daftar kecelakaan moda transportasi laut dalam kurun dua bulan terakhir. Sebelumnya, pada 31 Desember 2006, KM Senopati Nusantara tenggelam di Perairan Mandalika, Jepara, Jawa Tengah, dalam pelayaran dari Kalimantan menuju Semarang. Peristiwa itu menyebabkan ratusan penumpang ditemukan tewas, dan sebagian lagi belum diketahui nasibnya.

Yoni Wicaksono

L2G009012