Senin, 23 November 2009

HOVERCRAFT(Ilman Aghniya)





Hovercraft kapal amfibi sepintas bentuk kendaraan ini seperti pesawat yang dapat difungsikan mengangkut pasukan dari kapal yang akan didaratkan, dapat mendarat disegala medan, dioperasikan dilaut, Rawa, Padang rumput, padang pasir hingga di darat.
Hovercraft berjalan di atas bantalan udara (air cushion). Bantalan udara ini ditimbulkan dengan cara meniupkan udara ke ruang bawah hovercraft (plenum chamber) melalui skir (sekat yang lentur) hingga tekanan udara di dalam plenum chamber lebih tinggi ketimbang tekanan udara luar hingga timbul gaya angkat.


Untuk menggerakkan hovercraft, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari propeller seperti pada pesawat udara. Gaya angkat hovercraft bekerja pada penampang yang luas, hingga tekanan terhadap tanah atau air (ground pressure) yang ditimbulkan tak besar. Jadi, kendaraan ini dapat berjalan di atas lumpur, air maupun daratan dengan membawa beban cukup berat.

Karena tidak ada kontak langsung antara hovercraft dan daratan (air), hambatan kecil hingga hovercraft dapat melaju dengan kecepatan tinggi. Melihat kemampuan teknis, penggunaan hovercraft dapat memberikan beberapa keuntungan. Kendaraan ini hampir tidak terpengaruh oleh kondisi tanah (air) di bawahnya, seperti perairan dangkal, laut berkarang dan perairan berarus deras dapat dilintasi dengan mudah.

hovercraft dapat melintasi rintangan keras sampai setinggi 0,5 meter atau lebih tanpa kesulitan berarti. Alat ini dengan sifat amfibinya, tidak diperlukan prasana pelabuhan khusus atau dapat mendarat di mana saja sebagai contoh di pantai.



Bahan baku utama pembuatan Hovercraft, yakni Rubberizing Nylon. Karena itu kendati melintasi medan ranjau, Hovercraft tersebut tidak akan meledak sebab bahan baku ini tidak mengaktifkan ranjau laut maupun darat, selain itu hovercraft tidak bisa dideteksi oleh sensor sonar.

Peralatan produksi dalam negeri ini mempunyai kemampuan angkut 20 personel dengan beban 2 ton. Jarak tempuh hingga 450 km, sedangkan kecepatan mencapai 40 knot, kendaraan ini sangat cocok digunakan Marinir dalam operasi amfibi.

Hovercraft yang dimiliki Koarmatim surabaya saat ini berjumlah empat buah dan berada dibawa satuan kapal amfibi Koarmatim, sedangkan 2 unit sekarang berada di kapal Rumah Sakit KRI dr. Suharso-990 didalam Tenk deck.

Keunikan Hovercraft ini mempunyai tenaga pendorong menggunakan baling-baling yang terpasang pada bagian belakang atas, layaknya seperti pesawat udara kendaraan ini juga dapat bergerak cepat dan gesit dapat dioperasikan siang dan malam hari dengan dilengkapi sistim navigasi dan komunikasi yang modern. Kendaraan ini juga dilengkapi lampu anti kabut yang terpasang dibagian depan kiri kanan dan dibagian atas.

Kendaraan ini juga dapat dipersenjatai untuk melindungi dari dari serangan musuh, saat bergabung dengan TNI AL Hovercraft ini hampir setiap latihan operasi amfibi digunakan seperti operasi amfibi yang diadakan Kaimana Papua, Sangata Kalimantan Timur dan beberapa operasi lainnya yang diadakan TNI AL. Kemudian kendaraan ini juga dapat digunakan untuk mobilisasi cepat VVIP.
Sejak 1988, Rusia telah memiliki hovercraft militer yang cukup menarik perhatian Amerika Serikat. Mungkin memang tak ada teknologi baru dari alat ini. Namun, ukuran yang sangat besar menjadi begitu istimewa.

Hovercraft ini disebut "Zubr", dan sampai saat ini brand itu dikabarkan masih tetap memegang rekor sebagai hovercrat militer terbesar di dunia.


Dengan berat 621 ton, Zubr mampu membawa muatan dua kali lebih banyak dibanding kendaraan sejenis yang dimiliki oleh angkatan laut Amerika Serikat. Dengan daya angkut seperti itu, Zubr dapat membawa beberapa tank dan kendaraan tempur lainnya dalam satu kali angkut. Bahkan masih ada cukup ruang membawa peluncur misil serta berbagai peralatan berat lainnya.

Ketiga kipas raksasa yang ada di punggungnya membuat Zubr mampu dipacu hingga kecepatan 60 knot. Zubr mampu mengambil muatan dari kapal induk yang terletak 300 mil dari bibir paatai, dan membawa muatan-muatan itu langsung ke daratan dalam waktu singkat. Tidak hanya itu, Zubr juga diperlengkapi persenjataan berat yang mampu menembus garis pantai musuh dengan mudah. (Jurnal nasional, 1 Juli 2009/ humasristek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar